Bagaimanakah penyusutan
aktiva tetap dengan menggunakan metode satuan jam kerja itu?
Dengan metode
ini beban penyusutan ditetapkan atas dasar jam kerja yang dapat dicapai dalam
periode yang bersangkutan. Beban penyusutan suatu periode dihitung
dengan cara sebagai berikut:
|
Tarif penyusutan tiap jam
kerja =
|
Harga
perolehan – nilai residu
|
Taksiran
jam kerja yang dapat dicapai selama masa penggunaan
|
Contoh:
Sebuah mesin dimilki dengan harga perolehan Rp 10.000.000,00. Taksiran
nilai residu Rp 1.000.000,00. Selama usia penggunaannya ditaksir dapat dioperasikan
selama 20.000 jam kerja.
Tarif penyusutan tiap jam kerja mesin dari data di atas adalah:
(Rp10.000.000,00
– Rp1.000.000,00)/20.000 jam kerja = Rp450,00 per jam kerja
Dengan demikian setiap 1 jam mesin dioperasikan,
penyusutan
yang harus dibebankan adalah sebesar Rp 450,00. Jika jam kerja sesungguhnya dapat dicapai pada tahun 2000
sebanyak 2.000 jam dan tahun 2001 sebanyak 2.400 jam, maka beban penyusutan
tahun 2000 dan 2001 adalah sebagai berikut:
-
Beban penyusutan tahun 2000 = 2.000 jam kerja x Rp450,00 = Rp900.000,00
-
Beban penyusutan tahun 2001 = 2.400 jam kerja x Rp450,00 = Rp1.080.000,00
Dari contoh di atas tampak bahwa dengan metode
satuan jam kerja, beban penyusutan untuk setiap
periode bervariasi, besarnya akan sebanding dengan jam kerja (kapasitas) aktiva
tetap yang sesungguhnya dapat dicapai.
Bisa bantu saya gak min ? Saya memiliki kasus : tgal 1 juli'05 dibeli alat pengasahan sebesar $194.400 , diperkirakan umur manfaat 3 tahun atau 22.950jam , dan nilai sisa $10.800 . Peralatan trsbt digunakan selama 4.650jam untuk 2005 , 7.500jam untuk 2006 , 7.350 untuk 2007 dan 3.450 untuk 2008 .
BalasHapusDitanya : tentukan beban penyusutan setiap tahun .
Jawabannya 30.600 , namun dari cara yang saya dapat dari blok ini hasilnya 37.200. Bisa bantu saya ? Agar jawaban saya sesuai dengan jawaban yg diberika dari soal